PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PEMAHAMAN NILAI – NILAI KEBUDAYAAN DI INDONESIA SAAT INI
DEBI FAJRIA
N
FAIRUS
HASTRI
PINDHA Y
NADIA
FIRDAUS
RIZKY
MAULIANA P
WINDA EKA R
TUGAS III
KATA
PENGANTAR
Puji dan Syukur Kami
Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas PENGARUH
GLOBALISASI TERHADAP PEMAHAMAN NILAI – NILAI KEBUDAYAAN DI INDONESIA SAAT INI.
Dalam penyusunan makalah
ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan
dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada teman – teman sekelompok yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya. Kritik konstruktif sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
BAB
I
PENDAHULUAN
Ø Latar Belakang
Masalah
Globalisasi
merupakan suatu proses perubahan sosial yang menyebabkan seseorang atau
sekelompok orang maupun satu negara saling dihubungkan dan saling membutuhkan. Konsepsi kebudayaan
Indonesia memang sangat sulit untuk menentukan kriteria yang cocok untuk
masyarakat yang hidup di negara ini. Pancasila sebagai basis ideologi, yang
menyimpan nilai-nilai ‘Bhinneka Tunggal Ika’ belum cukup untuk
membicarakan kebudayaan Indonesia. Secara tekstual, Pancasila memang sangat
relevan dengan ragam budaya yang ada. Akan tetapi, dalam realitasnya, masih
banyak yang menanyakan kejelasan nilai-nilai pancasila itu sendiri. Dari sini,
kita tidak dapat menyalahkan kondisi realitas tersebut. Pemerintah sebagai
pemegang kekuasan dalam hal ini, harus cepat tanggap, melihat fenomena-fenomena
ketidakpuasan terhadap nilai-nilai ideologi pancasila, gejolak dekadensi
moralitas bangsa. Karena, ketimpangan sosial, kesejahteraan, keadilan,
kemanusiaan yang ada dalam pancasila, sudahkah aplikatif terhadap masyarakat
saat ini. Kalau memang belum, satu kewajaran bila ada yang mempertanyakan
kejelasan nilai-nilai pancasila yang dianggap sebagai nilai-nilai dan identitas
kebudayaan bangsa Indonesia
Ketidak jelasan
akan pemahaman nilai-nilai kebudayaan sangat dipengaruhi oleh pola fikir yang
sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Arus budaya globalisasi yang
sudah mengakar dan mendarah-daging pada pola fikir masyarakat sosial. Budaya
globalisasi tidak dapat dibendung, ditentang, apalagi ditolak. Yang mesti kita
lakukan sekarang ini adalah bagaimana budaya globalisasi mendatangkan manfaat
bagi budaya Indonesia, serta bagaimana memfilterisasi budaya tersebut yang
mempengaruhi pada pola fikir kebudayaan bangsa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN GLOBALISASI
Globalisasi adalah proses integrasi
internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan
aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan
infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang
semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas
ekonomi dan budaya.
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat
yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat
akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting
kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru
yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk
kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul
sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi
baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi
begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi
sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
Globalisasi
sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai
penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan
hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara
diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan
terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan
jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan
lain-lain. Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada
penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia,
yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi
tersebut.
B. Budaya Indonesia dan Globalisasi
Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang
wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai
masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang
mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah mengalami proses
dipengaruhi dan mempengaruhi. Kesadaran akan pentingnya memperhatikan
kebudayaan nampaknya semakin meningkat. Hal ini jelas tidak bertentangan dengan
titik berat bidang kesadaran akan adanya rongrongan dari luar (globalisasi).
Sebaliknya, justru kesadaran akan pentingnya pendekatan budaya, mengingatkan
kita bahwa bagaimanapun jalan yang ditempuh, tetaplah manusia sebagai tujuan
dan subyek globalisasi. Dalam arus globalisasi, tidak luput juga membicarakan
negara-negara maju, bekembang, dunia pertama, kedua dan ketiga. Sebab,
keberadaan negara-negara tersebut turut menentukan kemana arah arus globalisasi
nantinya.
Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang
dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan
dalam memperoleh akses komunikasi dan berita namun hal ini justru menjadi
bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang paling krusial atau penting
dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengertahuan
dikuasai oleh negara-negara maju, bukan negara-negara berkembang seperti
Indonesia. Mereka yang memiliki dan mampu menggerakkan komunikasi internasional
justru negara-negara maju. Akibatnya, negara-negara berkembang, seperti
Indonesia selalu khawatir akan tertinggal dalam arus globalisai dalam berbagai
bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, termasuk kesenian kita. Wacana
globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
Komunikasi dan transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas
budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada
globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara
menyeluruh. . Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal
inilah yang terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi
bukan hanya soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna
budaya dimana nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti.
Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat
tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang
lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai
dan norma social merupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu
pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan
sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap
bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan
menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Globalisasi
mempunyai dampak yang besar terhadap budaya. Kontak budaya melalui media massa
menyadarkan dan memberikan informasi tentang keberadaan nilai-nilai budaya lain
yang berbeda dari yang dimiliki dan dikenal selama ini.
C.
Pengaruh
Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa
Arus
globalisasi yang sudah mulai
terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa
Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap
seluruh aspek kehidupan bangsa. Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan
pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia . Derasnya arus
informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang
mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya.
Hal yang merupakan pengaruh globalisasi adalah
dalam pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu
budaya bangsa). Sudah lazim di Indonesia untuk menyebut orang kedua tunggal
dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu, Saudara, Anda dibandingkan dengan kau atau kamu
sebagai pertimbangan nilai rasa. Sekarang ada kecenderungan di kalangan anak
muda yang lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dialek Jakarta seperti
penyebutan kata gue (saya) dan lu (kamu).
Dampak dari pengaruh
globalisasi dan teknologi pun sudah mulai kita rasakan. Kita ambil contoh saja
dari sebuah permaianan anak-anak. Sebelum era globalisasi ini muncul,
masih banyak sekali permainan rakyat yang identik dengan kebudayaan di berbagai
daerah masing-masing. seperti permainan congklak, gasing, bekel, kelereng,
petak umpet, dan lain-lain.
Namun yang terjadi saat ini
bahwa globalisasi dan teknologi telah mengubah semuanya. Mungkin sekarang yang
ada, banyak anak kecil yang sudah tidak mengenal permainan congklak, dan sudah
jarang pula kita melihat anak-anak yang duduk bersama untuk bermain bekel. Melainkan
yang terjadi saat ini banyak anak-anak yang lebih memilih bermain didepan
komputer, laptop, atau bahkan anak-anak sekarang sudah mulai sibuk dengan
handphone yang ada digenggamannya. Yang semua itu sudah tidak asing lagi untuk
kita jumpai.
Sesungguhnya, terdapat sejumlah pengaruh “Barat”
yang hingga kini terus membekas di dalam struktur kebudayaan Indonesia.
Globalisasi mungkin saja mendatangkan musibah kepada seni dan kebudayaan kita,
karena ia sama seperti badai taufan yang mungkin mencabut akar budaya. Utamanya
di dalam sistem pendidikan Indonesia. Pendidikan merupakan salah satu komponen
nonmaterial kebudayaan yang punya peran signifikan dalam melestarikan suatu
budaya. Selain pendidikan, mekanisme administratif pemerintahan negara barat
yang pernah menjajah Indonesia, yaitu Belanda juga punya pengaruh tersendiri
dalam pembentukan sistem sosial (politik) Indonesia.
Tetapi dari sudut pandang yang lain, globalisasi
bisa memberikan kesempatan istimewa untuk bangsa-bangsa yang kaya dengan
budaya. Seni kita akan tersebar ke luar batas negara dan memberikan pengaruh
kepada dunia.
Adapun yang harus kita
lakukan untuk mengatasi pengaruh globalisasi dan teknologi yang akan
menimbulkan pengaruh negatif bagi kebudayaan indonesia, serta berkurangnya rasa
nasionalisme yaitu :
a.
Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila
dengan sebaik-baiknya.
b.
Kita harus menumbuhkan
semangat nasionalisme terhadap masyarakat yakni dengan menumbuhkan semangat
mencintai produk-produk dalam negeri.
c.
Masyarakat harus ikut berperan aktif dalam
pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya, dan budaya bangsa umumnya.
d.
Mayarakat juga perlu menyeleksi kemunculan
kebudayaa-kebudayaan baru yang masuk ke Indonesia, agar tidak merugikan dan
tidak berdampak negatif bagi kebudayaan kita.
D.
Ciri-ciri
berkembangnya globalisasi
- Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
- Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
- Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
- Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
E.
Dampak positif dan
negative globalisasi
Dampak
positif :
- Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
- Mudah melakukan komunikasi
- Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
- Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
- Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
- Mudah memenuhi kebutuhan
- Membuat sikap terbuka, berpikiran luas
Dampak negatif :
- Informasi yang tidak tersaring
- Perilaku konsumtif
- Ketergantungan dengan teknologi
- Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
- Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu Negara
F.
Cara menghadapi dan melestarikan budaya Indonesia
di era globalisasi
- Cara menghadapi era globalisasi
1. Menyaring budaya asing yang masuk ke negara kita
harus yang sesuai dengan kepribadian bangsa.
2. Mencintai atau membeli produk dalam negeri
sendiri.
3. Meningkatkan produksi dalam negeri agar dapat
bersaing dengan produksi negara negara maju.
4. Berusaha mengikuti perkembangan IPTEK
5. dan yang paling penting meningkatkan iman dan
takwa kepada Tuhan YME.
6. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh,
misal semangat mencintai produk dalam negeri.
7. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila
dengan sebaik- baiknya.
8. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan
sebaik- baiknya.
9. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan
menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
10. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang
politik, ideologi, ekonomi, social budaya bangsa. Dengan adanya langkah-
langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi
yang dapat mengubah nilai.
b. Melestarikan
budaya Indonesia di era globalisasi
Sebagai warga negara Indonesia, kita wajib
melestarikan budaya-budaya negara kita sendiri agar tidak luntur atau hilang.
Contohnya seperti tarian, makanan khas, baju daerah, dan sebagainya. Upaya
melestarikan budaya antara lain :
1. Paling tidak kita mengetahui tentang budaya jaman
dahulu didaerah kita sendiri.
2. Kemudian mendalami kebudayaan itu.Setelah itu
kita wajib memperkenalkan kepada orang lain atau yang belum tahu tentang
kebudayaan tersebut syukur-syukur sampai ke negara lain.
3. Membiasakan hal-hal atau kegiatan yang dapat
melestarikan budaya seperti memakai batik atau bahkan belajar membuat
batik,karena pelestarian bisa terjadi karena kita telah terbiasa dengan
kebudayaan tersebut.
Kegiatan melaksanakan pengelolaan kebudayaan meliputi :
1. perlindungan; merawat, memelihara asset budaya
agar tidak punah dan rusak disebabkan oleh manusia dan alam.
2. pengembangan; melaksanakan penelitian, kajian
laporan, pendalaman teori kebudayaan dan mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung
dalam penelitian.
3. pemanfaatan; melaksanakan kegiatan pengemasan
produk, bimbingan dan penyuluhan, kegiatan festival dan penyebaran informasi.
4. pendokumentasian; melaksanakan kegiatan pembuatan
laporan berupa narasi yang dilengkapi dengan foto dan audio visual. Pengelolaan kekayaan budaya sebetulnya
merupakan cara kita bagaimana budaya itu bisa kita pahami, kita lindungi dan
lestarikan agar dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Hal ini terkait dengan citra, harkat, dan
martabat bangsa. Ketika pengelolaan kekayaan budaya dikelola dengan baik, maka
akan muncul suatu keterjaminan, kelestarian dan Kekokohan akan budaya bangsa
kita.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata
menimbulkan pengaruh yang negatif bagi kebudayaan bangsa Indonesia .
Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan
mulai pudar. Gencarnya serbuan teknologi disertai nilai-nilai interinsik yang
diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada
akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia.
Kehadiran globalisasi
tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia.
Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.
Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik,
ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai
nasionalisme terhadap bangsa. Maka dari itu kita
sebagai generasi muda harus pandai – pandai menyaring arus globalisasi yang
masuk, agar tetap dapat sesuai dengan kebudayaan bangsa indonesia.
Peranan masyarakat dan pemerintah dalam
melestarikan budaya asli sangat dibutuhkan dan sangat penting bagi keberadaan
budaya khas yang menjadi ciri khas budaya Indonesia. Peran masyarakat dan
pemerintah tak hanya berupa peran pasif atau lebih menunggu adanya pengaruh
dari luar, tetapi juga peran yang aktif seperti selalu melakukan acara adat,
ataupun mengembangkan budaya kita dalam rangka melestarikan budaya asli yang menjadi
ciri khas negara Indonesia dan membedakannya dengan negara lain.
Suatu kesalahan yang sangat besar bagi masyarakat
apabila selalu membiarkan para generasi mudanya terpengaruh oleh
pengaruh-pengaruh negatif yang datang dari luar mengingat sekarang adanya
negara lain yang mengakui kebudayaan di Indonesia. Oleh sebab itu, sebagai
generasi muda yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni
budaya demi masa depan anak cucu.
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar: