TUGAS BAHASA INDONESIA 2# - PENGERTIAN SIOGISME DAN CONTOH PARAGRAF SILOGISME, GENERALISASI, ANALOGI DAN HUBUNGAN KAUSAL

01.10 Unknown 0 Comments


1.      SILOGISME KATEGORIAL
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term). 
CONTOH PARAGRAF :
Premis mayor: Semua siswa SMA mengikuti Ujian Nasional.
Premis minor: Rizka adalah siswa SMA di  Jawa Timur.
Kesimpulan : Rizka mengikuti Ujian Nasional.

Semua siswa SMA yang ada di Indonesia pasti melaksanakan Ujian Nasional yang diharuskan oleh Dinas Pendidikan. Ujian Nasional ini wajib di ikuti oleh semua siswa di seluruh Indonesia untuk kelanjutan mereka ke bangku kuliah. Rizka adalah siswa SMA di Jawa Timur. Maka Rizka mengikuti Ujian Nasional.

2.      SILOGISME HIPOTESIS
Silogisme Hipotesis adalah jenis silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat hipotesis ,dan premis minornya bersifat katagorial . Silogisme Hipotesis ini dapat dibedakan menjadi 4 macam , yaiu : Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
CONTOH PARAGRAF :
Jika hari ini tidak hujan, Budi akan ke rumah Anto (premis mayor)
Hari ini tidak hujan (premis minor)
Maka, Budi akan kerumah Anto (kesimpulan)
Jika hari ini tidak hujan,Budi akan ke rumah Anto. Karena Budi ingin mengerjakan tugas matematika yang harus dikumpulkan besok di rumah Anto karena Budi tidak mengerti tugas matematika tersebut. Dan hari ini tidak hujan. Maka, Budi akan kerumah Anto.

3.      SILOGISME ALTERNATIF
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
CONTOH PARAGRAF :
A : Sinta berada di dalam kelas atau di luar kelas
B : Sinta berada di luar kelas
K : Jadi,Sinta tidak berada di dalam kelas
            Kepala sekolah mencari sinta yang berada di dalam kelas atau luar kelas untuk membahas class meeting di sekolah. Karena sinta ketua OSIS di sekolah. Ternyata Sinta berada di luar kelas . Jadi,sinta tidak berada di dalam kelas.
4.      ENTIMEN
Silogisme sebagai suatu cara untuk menyatakan pikiran tempaknya bersifat artifisial. Dalam kehidupan sehari-hari biasanya silogisme itu muncul hanya dengan dua preposisi, salah satunya dihilangkan, walaupun dihilangkan, preposisi itu tetap dianggap ada dalam pemikiran dan dianggap diketahui pula oleh orang lain. bentuk semacam ini lebih dikenal dnegan istilah entimen. Entimen adalah sebuah silogisme yang dipendekkan. Dengan kata lain entimen adalah kesimpulan dari sebuah silogisme.
CONTOH PARAGRAF :
(Pemis Umum) PU : Semua orang yang membuat banyak penelitian adalah sarjana besar.
(Premis Khusus) PK  : Prof. Andi membuat banyak penelitian
(Kesimpulan) K : Prof. Andi adalah sarjana besar.
Entimen : Prof. Andi melakukan banyak penelitian, karena ia adalah sarjana besar.

Belajar dapat dilakukan dengan berbagai cara. Bukan hanya dengan membaca buku, tetapi dapat pula dilakukan dengan melakukan sebuah penelitian. Tetapi, biasanya penelitian banyak dilakukan oleh seseorang yang menginginkan gelar seorang profesor. Jangankan yang belum mendapatkan gelar profesor, yang sudahpun akan tetap melakukan banyak penelitian untuk menambah hasil penelitiannya. Semua orang yang membuat banyak penelitian adalah sarjana besar. Profesor Andi membuat banyak penelitian. Dengan begitu prof. Andi adalah seorang sarjana besar. Jadi dapat dikatakan bahwa prof. Andi yang melakukan banyak penelitian karena ia adalah seorang sarjana besar. 

5.      GENERALISASI
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku untuk semua atau sebagian besar gejala yang dihadapi. Suatu generalsasi mencakuo ciri-ciri umum yang menonjol bukan rincian. Bagian yang dicetak miring merupakan kesimpulan generalisasi. Generalisasi itu didukung dengan detail awal yang disusun secara logis menuju generalisasi.
CONTOH PARAGRAF :
Di dalam sebuah keluarga ada pembagian – pembagian peran khusus yang harus menjalankan fungsi dan tugasnya masing – masing. Contohnya ayah bertindak sebagai kepala keluarga, harus menjaga dan mengarahkan keluarganya, dan ibu sebagai pengurus keluarga harus mengurus semua anggota keluarga. Namun, fungsi keluarga tersebut tidak akan berjalan dengan efektif bila tidak adanya pengawasan dan dukungan dari anggota keluarga lainnya. Sistem tersebut sama halnya dengan menjalankan sebuah organisasi yang juga membutuhkan pembagian – pembagian peran. Selain harus bekerja sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing – masing, peran – peran di dalam organisasi tersebut harus saling mendukung dan mengawasi agar suatu organisasi tersebut dapat berjalan dengan efektif. Oleh karena itu, menjalankan sebuah keluarga sama dengan menjalankan sebuah organisasi.

6.      ANALOGI
Analogi adalah suatu perbandingan yang mencoba membuat suatu gagasan terlihat benar dengan cara membandingkannya dengan gagasan lain yang mempunyai hubungan dengan gagasan yang pertama. Dengan kata lain, penalaran analogi dapat diartikan sebagai proses penyimpulan berdasarkan fakta atau kesamaan atau proses membandingkan dari dua peristiwa (hal) yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian ditariklah kesimpulan dari persamaannya tersebut.
Tujuan dari penalaran secara analogi yakni :
o   Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan.
o   Analogi dilakukan untuk menyingkap kekeliruan.
o   Analogi dilakukan untuk menyusun klasifikasi.
CONTOH PARAGRAF :
Belajar matematika butuh ketelitian apalagi ketika mempelajari beberapa bab tertentu yang butuh tingkat ketelitian yang tinggi. Sama seperti kita mencari jarum di tumpukan jerami ialah hal yang susah namun bukanlah mustahil jika dilakukan dengan penuh semangat dan konsentrasi.

7.      HUBUNGAN KAUSAL
Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab-akibat. Misalnya, jika hujan-hujanan, kita akan sakit kepala atau Rini pergi ke dokter karena ia sakit kepala. Ada tiga pola hubungan kausalitas, yaitu sebab-akibat, akibat-sebab, dan sebab-akibat 1 akibat 2.
CONTOH PARAGRAF :
Grafik komputer era sekarang semakin bagus. Dari gambar 2D sampai sekarang berkembang menjadi 3D bahkan sebagian instansi membuat grafik 4D. Untuk membuat grafik sebagus ini, memerlukan hardware dan software penunjang yang baik. Karena semakin banyaknya film 3D dan diminati oleh masyarakat, permintaan pembuat grafik akan hardware semakin tinggi. Oleh karena itu, hardware dan software penunjang grafik komputer semakin mahal, bagus dan bermacam-macam.


You Might Also Like

0 komentar: