TUGAS IBD(5) - BUDAYA MANUSIA

05.42 Unknown 0 Comments

BUDAYA MANUSIA DALAM ESTETIKA

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.[1] Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
  • Kebudayaan material
    Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret.
  • Kebudayaan nonmaterial
    Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
  • Lembaga social
    Lembaga social dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat.
  • Sistem kepercayaan
    Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat.
  • Estetika
    Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama dan tari –tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.
  • Bahasa
    Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.
Kita mungkin sudah tahu beragam tabu budaya di beberapa bagian dunia. Namun, bagaimana dengan di Indonesia? Mari kita cari tahu tentang hal itu!
1.      Menyentuh kepala orang lain
Hal ini sangat tidak sopan untuk dilakukan, meskipun misalnya hanya terjadi di antara anggota keluarga. Akan tetapi, hal ini dianggap sebagai perilaku yang tidak dapat diterima, terutama untuk generasi yang lebih tua. Pada umumnya, orang Indonesia memiliki keyakinan bahwa kepala adalah bagian paling suci dari tubuh manusia.
2.      Menggunakan tangan kiri
Misalnya untuk memasak, memberi atau menerima benda dari orang lain, hal ini dianggap sangat tidak sopan. Namun, jika dalam keadaan tertentu, Anda mungkin bisa melakukannya, tetapi Anda harus meminta maaf ketika melakukan hal itu, misalnya “Maaf, saya harus menggunakan tangan kiri”
3.      Memanggil seseorang yang lebih tua dengan nama mereka
Hal ini mungkin sedikit aneh untuk dicerna bagi pembaca artikel, tetapi hal ini dianggap tidak sopan bagi warga Indonesia untuk memanggil orang lain yang lebih tua dengan nama. Secara umum, orang Indonesia akan melampirkan kata lain sebagai bentuk salam sebelum menyebutkan nama itu sendiri, misalnya; Bapak, Ibu, Mbak, Mas, Kakak dan banyak lagi.
4.      Bahasa tubuh yang tidak pantas
Beberapa contoh untuk hal ini adalah: a) berdiri dengan tangan di pinggul, sering diartikan sebagai kemarahan dan ketidaksopanan. b) menunjuk suatu benda atau orang dengan jari telunjuk, sering juga ditafsirkan sebagai bentuk ketidaksopanan.
5.      Tampilan kasih sayang di publik
Mengingat bahwa Indonesia mengadopsi budaya timur ketimbang barat, ini juga mempengaruhi perilaku orang dalam menyaksikan tampilan kasih sayang di publik. Kontak fisik yang berlebihan antara jenis kelamin yang berlawanan (misalnya memeluk, menyentuh, mencium) di depan umum dianggap tidak dapat diterima oleh masyarakat.
Sumber      :




You Might Also Like

0 komentar: